SEMBILAN KEUNIKAN KOTA JAKARTA SELATAN
Sejak zaman Belanda, Jakarta sudah menjadi medan magnet para pendatang dari dalam dan luar negeri. Kini, penduduk Jakarta sudah hampir mencapai 10 juta orang yang berasal dari beragam suku bangsa, yakni Betawi, Sunda, Jawa, Batak, Padang, Bugis, Bali, Ambon, Papua, dan banyak lainnya. Heterogenitas masyarakat ini tentu saja turut berperan dalam menciptakan keanekaragaman keunikan Jakarta.
Sayangnya, kalau harus menggambarkan kota Jakarta saat ini, kata-kata yang kerap kali muncul dalam benak Anda adalah “polusi”, “padat”, “macet”. Padahal, seperti kota-kota lain di Indonesia, Jakarta juga kaya akan daya tarik serta keunikan. Mulai dari kekayaan sejarah, kesenian, wisata, kuliner, hingga pusat perbelanjaan.
Ayo, mari kita telusuri 9 keunikan ibukota Nusantara tercinta ini!
• Kota Tua
Di Jakarta, Anda akan temukan banyak gedung bersejarah. Hal ini disebabkan karena Jakarta (atau dulu dikenal sebagai Batavia) pernah menjadi pusat pemerintahan VOC dan Hindia Belanda. Oleh karenanya, banyak gedung-gedung yang dibangun khusus untuk kantor pemerintahan dan rumah peristirahatan. Gedung balai kota, misalnya, bisa ditemukan di Kota Tua yang terletak di utara Jakarta. Kota ini dibangun bangsa Belanda pada 1621 dan bekas-bekas gedung pemerintahan lainnya masih berdiri dan sering menjadi tempat tujuan wisatawan dalam maupun luar negeri.
Di Jakarta, Anda akan temukan banyak gedung bersejarah. Hal ini disebabkan karena Jakarta (atau dulu dikenal sebagai Batavia) pernah menjadi pusat pemerintahan VOC dan Hindia Belanda. Oleh karenanya, banyak gedung-gedung yang dibangun khusus untuk kantor pemerintahan dan rumah peristirahatan. Gedung balai kota, misalnya, bisa ditemukan di Kota Tua yang terletak di utara Jakarta. Kota ini dibangun bangsa Belanda pada 1621 dan bekas-bekas gedung pemerintahan lainnya masih berdiri dan sering menjadi tempat tujuan wisatawan dalam maupun luar negeri.
• Kawasan Menteng
Menteng dikenal sebagai kawasan real estate pertama di Indonesia yang dibangun oleh perusahaan De Bouwloeg pada awal abad ke-20. Hingga sekarang, kawasan ini merupakan tempat tinggal orang-orang penting dalam pemerintahan, mulai dari Presiden, Menteri, Gubernur DKI Jakarta, Duta Besar, hingga kediaman pribadi masyarakat kelas atas.
Menteng dikenal sebagai kawasan real estate pertama di Indonesia yang dibangun oleh perusahaan De Bouwloeg pada awal abad ke-20. Hingga sekarang, kawasan ini merupakan tempat tinggal orang-orang penting dalam pemerintahan, mulai dari Presiden, Menteri, Gubernur DKI Jakarta, Duta Besar, hingga kediaman pribadi masyarakat kelas atas.
• Banjir Kanal
Sejak Batavia dilanda banjir besar beberapa tahun sebelumnya, Prof. H. Van Breen menggagas pembangunan banjir kanal barat pada 1920. Kanal ini melintas antara Manggarai-Muara Angke. Kemudian baru pada 2003, banjir kanal timur dibangun yang bertujuan untuk menampung air di wilayah timur Jakarta, seperti dari Kali Ciliwung, Kali Cililitan, dan Kali Cipinang.
Sejak Batavia dilanda banjir besar beberapa tahun sebelumnya, Prof. H. Van Breen menggagas pembangunan banjir kanal barat pada 1920. Kanal ini melintas antara Manggarai-Muara Angke. Kemudian baru pada 2003, banjir kanal timur dibangun yang bertujuan untuk menampung air di wilayah timur Jakarta, seperti dari Kali Ciliwung, Kali Cililitan, dan Kali Cipinang.
• Museum
Tidak banyak yang tahu bahwa Jakarta memiliki banyak museum. Bahkan ada 60 museum! Beberapa museum yang sering diminati pengunjung, antara lain Museum Fatahillah, Museum Satria Mandala, dan Museum Monumen Nasional.
Tidak banyak yang tahu bahwa Jakarta memiliki banyak museum. Bahkan ada 60 museum! Beberapa museum yang sering diminati pengunjung, antara lain Museum Fatahillah, Museum Satria Mandala, dan Museum Monumen Nasional.
• RS Cipto Mangunkusumo
RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan rumah sakit terbesar dan terlengkap di Indonesia. Awal pembentukan rumah sakit ini dimulai pada 1896 ketika Dr. H. Roll ditunjuk sebagai pimpinan pendidikan kedokteran di Batavia. Pada 1910 sekolah kedokteran tersebut diubah menjadi STOVIA, menjadi Centrale Burgelijke Ziekenhuis atau CBZ (1919), menjadi RS Perguruan Tinggi (1942), menjadi RS Oemoem Negeri (1945), Rumah Sakit Umum Pusat (1950), dan terakhir diubah menjadi RSCM (1964).
RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan rumah sakit terbesar dan terlengkap di Indonesia. Awal pembentukan rumah sakit ini dimulai pada 1896 ketika Dr. H. Roll ditunjuk sebagai pimpinan pendidikan kedokteran di Batavia. Pada 1910 sekolah kedokteran tersebut diubah menjadi STOVIA, menjadi Centrale Burgelijke Ziekenhuis atau CBZ (1919), menjadi RS Perguruan Tinggi (1942), menjadi RS Oemoem Negeri (1945), Rumah Sakit Umum Pusat (1950), dan terakhir diubah menjadi RSCM (1964).
• Pulau Seribu
Jangan terkecoh oleh nama yang diberikan kepulauan di wilayah utara Jakarta ini, karena jumlah pulau yang sebenarnya sekitar 111 dengan total luas daratan sebesar 8,7 km2. Saking indahnya pulau-pulau tersebut, pemerintah Indonesia dan para investor swasta menjadikannya sebagai suaka alam, wisata, atau resor. Untuk mendatangi pulau-pulau ini, seperti ke Pulau Tidung, Pulau Onrust, Pulau Rambut, atau Pulau Bidadari, Anda bisa menaiki perahu dari Ancol atau Muara Angke.
Jangan terkecoh oleh nama yang diberikan kepulauan di wilayah utara Jakarta ini, karena jumlah pulau yang sebenarnya sekitar 111 dengan total luas daratan sebesar 8,7 km2. Saking indahnya pulau-pulau tersebut, pemerintah Indonesia dan para investor swasta menjadikannya sebagai suaka alam, wisata, atau resor. Untuk mendatangi pulau-pulau ini, seperti ke Pulau Tidung, Pulau Onrust, Pulau Rambut, atau Pulau Bidadari, Anda bisa menaiki perahu dari Ancol atau Muara Angke.
• Tol Dalam Kota
Memang tidak perlu dipungkiri lagi bahwa jalanan di Jakarta sangat padat dan macet. Untuk mengatasinya, dibangunlah jalan tol dalam kota yang menghubungkan Jakarta Barat, Selatan, Pusat, Utara, dan Timur. Namun, karena tol dalam kota tersebut tidak mampu menampung volume kendaraan, dibangun tol lingkar luar yang menghubungi Jakarta dengan kota-kota di sekelilingnya.
Memang tidak perlu dipungkiri lagi bahwa jalanan di Jakarta sangat padat dan macet. Untuk mengatasinya, dibangunlah jalan tol dalam kota yang menghubungkan Jakarta Barat, Selatan, Pusat, Utara, dan Timur. Namun, karena tol dalam kota tersebut tidak mampu menampung volume kendaraan, dibangun tol lingkar luar yang menghubungi Jakarta dengan kota-kota di sekelilingnya.
• Gedung-gedung Tinggi
Gedung-gedung pencakar langit makin banyak menghiasi kota Jakarta, terutama di kawasan Jalan Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat. Sepuluh gedung tertinggi di Indonesia Jakarta, antara lain:
Gedung-gedung pencakar langit makin banyak menghiasi kota Jakarta, terutama di kawasan Jalan Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat. Sepuluh gedung tertinggi di Indonesia Jakarta, antara lain:
Wisma BNI 46 246 m
Menara BCA 230 m
The Peak Tower I 218.5 m
The Peak Tower II 218.5 m
Graha Energi 217 m
Kempinski Residences 217 m
Bakrie Tower 215 m
Ritz-Carlton Jakarta Tower A 212 m
Ritz-Carlton Jakarta Tower B 212 m
Plaza Indonesia Extension Tower 210 m
Menara BCA 230 m
The Peak Tower I 218.5 m
The Peak Tower II 218.5 m
Graha Energi 217 m
Kempinski Residences 217 m
Bakrie Tower 215 m
Ritz-Carlton Jakarta Tower A 212 m
Ritz-Carlton Jakarta Tower B 212 m
Plaza Indonesia Extension Tower 210 m
• Pusat Perbelanjaan
Jakarta memiliki segudang pusat perbelanjaan, jumlahnya hingga mencapai 170! Ada yang berjenis pasar grosir, ITC, plaza, mal, dan square. Banyak juga yang luasnya lebih dari 100.000 m2, seperti Mal Artha Gading dan Grand Indonesia. Pusat perbelanjaan terbesar dan tertua di Jakarta adalah Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen. Saat ini, kedua pasar tersebut sudah mengalami renovasi dan peremajaan. (LN)
Jakarta memiliki segudang pusat perbelanjaan, jumlahnya hingga mencapai 170! Ada yang berjenis pasar grosir, ITC, plaza, mal, dan square. Banyak juga yang luasnya lebih dari 100.000 m2, seperti Mal Artha Gading dan Grand Indonesia. Pusat perbelanjaan terbesar dan tertua di Jakarta adalah Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen. Saat ini, kedua pasar tersebut sudah mengalami renovasi dan peremajaan. (LN)
No comments:
Post a Comment