SEJARAH KOTA MUNTOK BANGKA BARAT
Kota Muntok dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badarudin Jayawikrama (1721-1756 ) dimana pada masa itu Kota Muntok ditetapkan sebagai tempat pusat pemerintahan, kota ini semakin bertambah ramai serta mencapai kemajuan yang pesat. Pada masa itu Kota Muntok memegang kekuasaan pemerintahan serta urusan penambangan biji timah di Pulau Bangka. Mengingat hasil penambangan yang menjanjikan,didatangkanlah orang – orang Cina, Siam, Kamboja dan Siantan yang berada di Johor yang ahli urusan timah.
Pada tahun 1811 Inggris pernah menggantikan kedudukan Belanda di Palembang dan pasukan Inggris pun pernah ditempatkan di Muntok dimana mereka mendirikan gudang senjata yang dikenal dengan sebutan Gudang Kuning. Pada tahun 1816 terjadilah perjanjian antara Inggris dengan Belanda yang menetapkan tanah jajahan Inggris dan Belanda, termasuk Pulau Bangka diserahkan ke tangan Belanda oleh Inggris di Kota Muntok.
Pada saat masa penjajahan Belanda menduduki Muntok, maka perkembangan Muntok sebagai Pusat Kota tampak begitu jelas, terutama ditandai dengan beberapa bangunan penting, diantaranya adalah eks Kantor Penambangan Timah Bangka di Muntok ( eks Kantor Wilasi ) yang dibangun pada tahun 1915. Awalnya gedung ini bernama Hoofdbureau Banka Tin Winning Bedriffdan sekaligus menjadi pusat pemerintahan ( residen ) Belanda di Pulau Bangka. Sekarang gedung ini telah menjadi Museum Timah Bangka Barat.
Seiring dengan makin ramainya aktivitas di pelabuhan Muntok dengan arus pendatang yang hilir mudik, maka pada tahun 1860 Belanda mendirikan satu fasilitas lagi berupa dermaga atau jembatan panjang kearah laut yang disebut Ujung Brug. Layaknya sebuah dermaga pada umumnya, jembatan Ujung Brug dimaksudkan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di Muntok dan juga untuk memudahkan kapal – kapal besar Belanda untuk merapat di Muntok. Dalam perkembangan Pemerintahan Hindia Belanda,kota Muntok terbagi dalam klaster pemukiman masyarakat.
No comments:
Post a Comment