Tuesday, September 4, 2018

Pakaian Adat Batak : Gambar, Keunikan dan Penjelasannya secara lengkap



Pakaian Adat Batak : Gambar, Keunikan dan Penjelasannya secara lengkap

Indonesia memiliki ragam kebudayaan dan kekayaan alam yang melimpah. Ragam budaya ini memiliki banyak sekali jenis mulai dari kesenian, makanan tradisional, hingga pakaian adat yang sangat beragam. Bisa Anda lihat, bahwa dari Sabang sampai Merauke memiliki pakaian adat masing-masing dengan corak bahkan bentuk yang berbeda.
Salah satu daerah yang memiliki pakaian istimewa dalam setiap suku yang ada di dalamnya adalah pakaian adat Batak Toba. Pakaian Batak Toba atau baju adat batak memang terkenal dengan ciri khas coraknya, pemakaiannya, dan jumlahnya yang tidak hanya satu.
pakaian adat Batak
gambar pakaian adat Batak
Baju adat batak ini memiliki jenis masing-masing yang disesuaikan dengan acara atau kegiatan yang tengah berlangsung. Lalu apa saja keistimewaan dari salah satu pakaian adat medan ini?

Nama Baju Adat Batak

Beberapa di antara pakaian adat Toba wanita atau pria tersebut dapat Anda ketahui seperti di bawah ini :
  • Pakaian adat suku Batak

Banyak suku yang ada di Batak, maka dari itu biasanya pakaian adat suku Batak Toba tersebut sesuai dengan adat masing-masing. Pakaian adat suku Batak perempuan yang pertama datang dari Suku Simalungun. Batak Simalungun berada di Provinsi Sumatera Utara, dan akhirnya menetap di Kabupaten Simalungun.
Pakaian adat suku Batak
Pakaian adat suku Batak
Suku ini diyakini oleh beberapa warga setempat berasal dari India Selatan, meskipun belum diketahui jelas asal dan usulnya. Pakaian adat Suku Simalungu ini memiliki hiasan kepala yang berasal dari kain dan dililit hingga menjadi tinggi, seperti pakaian adat Batak pada umumnya.
Namun yang membedakannya adalah pakaian yang digunakan menyerupai baju dengan lengan panjang dan menutupi bagian pantat. Hal inilah yang membuat pakaian ini terlihat sangat anggun dengan coraknya yang khas.
  • Pakaian adat Batak Karo

Pakaian adat Batak Toba yang selanjutnya berasal dari Suku Karo.
Pakaian Adat Batak Karo ini berasal dari daerah Aceh dan Sumatera Utara. Selain itu perlu Anda ketahui bahwa Batak ini merupakan suku yang besar di Sumatera Utara. Pakaian adat yang dikenal ini diberi nama Karo karena berasal dari nama daerah yang ditempati oleh suku ini.
Pakaian adat Batak Karo
Pakaian adat Batak Karo
Tidak heran jika memang Batak Karo memiliki bahasa asing sendiri di dalam sukunya yang sering disebut sebagai Cakap Karo. Perbedaan dari pakaian adat sebelumnya, meskipun tetap menggunakan hiasan kepala, namun pakaian adat karo memiliki warna yang didominasi dengan warna hitam dan merah. Pakaian adat ini juga identik dengan perhiasaan emas yang menjadi ciri khasnya.
  • Pakaian adat Batak Toba

Terakhir, yang tentunya banyak dinantikan adalah Batak Toba. Pakaian adat Batak Tobaini sempat digunakan oleh Presiden RI Joko Widodo saat sedang berkunjung di pulau tersebut. Terdapat perbedaan yang signifikan dengan pakaian adat yang lain karena di pakaian ini, tidak ada penutup kepala untuk perempuan, karena justru penutup kepala tersebut digunakan oleh laki-laki.
Pakaian adat Batak Toba
Pakaian adat Batak Toba
Sedangkan perempuan hanya menggunakan semacam bando yang melingkar di kepalanya. Pakaian adat ini identik dengan warna putih serta coklat, perpaduan corak di dalamnya sangatlah anggun ketika dikenakan.
Batak memiliki pakaian di masing-masing sukunya, dan yang perlu Anda ketahui, setiap berlangsungnya acara terdapat perbedaan antara satu pakaian dengan pakaian yang lain. Contohnya saja, pakaian adat Batak Toba memiliki pakaian adat untuk pernikahan, dan ternyata pakaian tersebut akan berbeda dengan pakaian calon pengantin. Hal tersebut adalah hal yang sangat wajar untuk digunakan di dalam adat Batak.
Selain itu pakaian Batak memang identik dengan penutup kepala yang berukuran besar untuk perempuan, meskipun pada kenyataannya tidak semuanya memiliki penutup kepala yang besar pada setiap suku.Hal ini tentunya berkaitan dengan budaya tradisi dari masing-masing suku yang berbeda.

Monday, September 3, 2018

6 keunikan Lombok yang menjadi alasan untuk liburan kesana

6 Keunikan Lombok yang Menjadi Alasan Untuk Liburan Kesana

Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat menyimpan banyak keunikan. Selain menjadi destinasi wisata bahari dengan Tiga Gili yang menawan hati, daerah ini juga menjadi rumah bagi berbagai adat dan budaya yang menarik untuk diketahui. Bukan hal yang aneh jika kemudian Lombok menjadi pesaing kuat Pulau Dewata dalam menggaet wisatawan dunia.

Liburan di Lombok jangan cuma menyambangi pantai-pantainya saja. Jelajahi kekayaan adat dan budaya yang melekat di kehidupan warganya. Dijamin liburanmu di Lombok bukan hanya memberi oleh-oleh kebahagiaan semata namun juga meng-upgrade wawasanmu menjadi semakin kaya. Inilah seluk beluk keunikan Lombok yang menjadikannya alasan kuat mengapa setiap traveler wajib berkunjung kesana.
Suku ini memiliki banyak budaya dan tradisi yang unik. Salah satunya bisa dilihat dari rumah adatnya. Rumah adat Suku Sasak bukan hanya memiliki bentuk yang unik namun juga mengandung material yang tak kalah menarik. Bayangkan saja sebagai pengganti semen, mereka memanfaatkan kotoran sapi sebagai perekatnya.
Tak hanya itu saja, mereka juga menggunakan kotoran sapi yang masih baru untuk mengepel lantainya. Fungsi kotoran sapi ini adalah melicinkan lantai sehingga terlihat kinclong. Namun jangan membayangkan aroma rumah suku Sasak ini begitu bau ya, sebab setelah digosok menggunakan kotoran sapi, mereka masih membilasnya lagi hingga bersih.
Sebelum menjelajahi pantai-pantainya yang eksotis, liburan di Lombok sebaiknya dimulai dengan mengunjungi desa Lain halnya dengan para pria, jika mereka ingin mempersunting seorang gadis maka ia harus menculiknya terlebih dahulu. Nah, tradisi ini ternyata masih berlaku hingga sekarang. Penduduk asli Lombok memang punya cara yang aneh bin nyeleneh jika mau nikah. Seorang pria yang mau menikahi kekasih hatinya harus menculik si gadis dari rumah orang tuanya tanpa ketahuan. Kalau penculikan ini gagal maka si pria akan kena denda dengan jumlah tergantung permintaan keluarga si gadis dikalikan jumlah jembatan yang ada antara rumahnya dengan rumah gadis pujaan.

Umumnya penculikan ini dilakukan malam hari. Si gadis yang diculik akan dibawa ke rumah kerabat dekat di pria. Dalam beberapa hari kedepan utusan keluarga di pria akan mengabari keberadaan si gadis pada orang tuanya. Jika orang tua gadis ini menyepakati penculikan tadi maka sesegera mungkin akan dipersiapkan pesta pernikahannya. untuk berjumpa dengan suku asli. Adalah Suku Sasak, suku asli yang telah mendiami Lombok 

Syarat Menikah Suku Sasak yang Ribet Bukan Main

Bersyukurlah kamu yang tinggal di perkampungan modern sebab tak banyak syarat yang harus kamu penuhi jika mau menikah. Lain halnya dengan suku Sasak di Lombok, mau menikah saja syaratnya bejibun baik mempelai wanita maupun pria. Untuk wanita Suku Sasak tidak akan mendapatkan izin menikah jika dia tidak pandai menenun. 

Pasir Pantai Berbentuk Bulat Seperti Merica

Selama ini mungkin traveler hanya tahu pasir pantai itu berwarna putih, cokelat dan hitam. Jarang yang memperhatikan bentuknya karena menganggap namanya pasir pasti bentuknya sama saja. tapi anggapan seperti itu tidak berlaku jika kamu berkunjung ke pantai di Lombok. Pantai Kuta Lombok dan Tanjung Aan adalah dua pantai yang punya bentuk pasir unik. Dari sekian banyak pantai yang ada di Indonesia kemungkinan besar hanya dua pantai ini yang punya pasir unik.
 buat wanita Sasak sekarang sebab tradisi ini sudah pudar. Namun di sisi lain menemukan 

Taman Kota Dengan Landmark Tugu Giri Menang Menjadi Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama di Lombok

Sejak tahun 2013 yang lalu Lombok punya landmark kota yang menjadi tujuan wisata yaitu Tugu Giri Menang Town Square. Tugu ini dibangun di tengah bundaran jalan raya yang menghubungkan antara Bandara Internasional Lombok dengan Pelabuhan Penyeberangan Lembar. Selain sebagai gerbang utama dan tengara baru kota ini, tugu tersebut ternyata menyimpan filosofi yang lebih dalam ditinjau dari bentuk bangunannya.generasi penerus untuk menenun sangatlah terbatas, yang ada kini hanya orang-orang yang sudah lanjut usia saja yang meneruskan tradisi menenun.sejak berabad-abad Pasir di dua pantai tersebut punya bentuk bulat sempurna dan sangat lembut saat diinjak. Bentuk bulat ini menyerupai bumbu dapur yaitu merica. Oleh karena itu banyak traveler yang menjuluki pantai-pantai ini sebagai Pantai Pasir Merica. Mungkin sebagian besar traveler tidak akan percaya dengan hanya mendengar ceritanya saja. Oleh sebab itu, ada alasan kuat kamu harus berkunjung ke Lombok, salah satunya adalah membuktikan rasa penasaranmu mengenai bentuk pasir di pantai Kuta dan Tanjung Aan Menurut berbagai sumber, Tugu Giri Menang dibuat atas prakarsa Gubernur NTB yang mana bentuknya mencerminkan kerukunan antar umat beragama. Hal tersebut bisa dilihat dari bagian dasar tugu yang menyerupai pura, kemudian bagian pintunya seperti gereja dan bagian paling atas berbentuk kubah simbol dari masjid. Jadi meski pulau Lombok itu mayoritas penduduknya beragama Islam hingga mendapat julukan pulau seribu masjid karena saking banyaknya masjid yang dibangun namun warganya tetap menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama dimana ada dua agama lainnya yaitu Nasrani dan Hindu.

Tiga Gili yang Bebas Polusi

.. Kamu dapat membaur serta belajar banyak tradisi dari suku ini dengan berkunjung ke Desa Sade, Rembitan, Lombok Tengah

Liburan itu paling enak ke sebuah pulau yang bebas dari polusi asap kendaraan. Nah, inilah keunikan Lombok berikutnya. Disana kita mengenal adanya tiga gili, dalam bahasa setempat gili berarti pulau. Tiga gili yang dimaksud adalah Gili Trawangan, Gili Gili Trawangan adalah pulau terbesar diantara ketiganya dengan ukuran 7 kali lapangan sepakbola sekaligus menjadi pusat wisata yang paling banyak dikunjungi. Satu-satunya alat angkut yang bisa kamu temukan di Trawangan adalah cidomo semacam kereta kuda. Selain itu untuk berkeliling pulau ada juga rental sepeda gowes yang bisa dimanfaatkan wisatawan.
Hanya di Tiga Gili ini kamu akan menemukan liburan keren ditempat yang jauh dari bising kendaraan serta bebas macet. Sayangnya beberapa waktu terakhir beredar beberapa foto yang menunjukkan keberadaan sepeda motor di pulau ini. Tentu jika itu terus dibiarkan akan memberikan citra buruk bagi pulau yang sebelumnya dikenal bebas polusi asap kendaraan ini.Meno dan Gili Air. Tiga pulau kecil ini berada saling berdekatan dan menjadi primadona wisata di Lombok.

Ada Pantai Kuta di Timur Pulau Dewata

Sunset indah pantai Kuta memang selalu menggoda siapa saja yang melihatnya. Tapi Kuta disini bukan pantai yang ada di Pulau Dewata melainkan di Lombok. Yap, mungkin sebagian traveler masih ada yang belum tahu jika pantai Kuta ada dua. Pertama tentu saja di Pulau Bali yang namanya sudah terkenal kesana kemari
Pantai Kuta yang berikutnya ada di pulau saingannya Bali yaitu Lombok. Kedua pantai kembar ini memiliki kesamaan yaitu sebagai spot sunset yang menawan. Penulisan namanyapun sama hanya pelafalannya yang beda. Pantai Kuta di Bali, huruf a-nya dilafalkan sebagai e pepet seperti huruf e pada pengucapan kata selai, sedangkan Kuta Lombok diucapkan e taling seperti pada pengucapan huruf e pada Mei.
Itulah sekelumit keunikan yang ada di Pulau Lombok. Masih cari-cari alasan untuk tidak berkunjung ke pulau seribu masjid yang indah .







adat istiadat betawi

Adat Istiadat Suku Betawi yang Unik

Indonesia merupakan sebuah Negara yang sangat kaya akan budaya, seperti memiliki banyak suku, bahasa daerah dan adat istiadat. Salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia adalah suku Betawi. Suku Betawi merupakan suku asli Jakarta, yang mayoritas memang bertempat tinggal DKI Jakarta.
Suku Betawi menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa formalnya dan menggunakan Bahasa Indonesia dengan dialek Betawi sebagai bahasa sehari-hari atau informal. Dalam hal ini, dialek Betawi dibagi menjadi dua jenis, yaitu dialek Betawi pinggir dan dialek Betawi tengah namun yang dianggap sebagai dialek Betawi yang sejati adalah dialek Betawi tengah. Pada umumnya dialek Betawi pinggir adalah “a” sedangkan dialek Betawi tengah adalah “e”.
Suku Betawi mempunyai adat istidat dibeberapa acara, seperti sunatan, pesta pernikahan dan akekah. Berikut penjelasannya.


Dalam pesta pernikahan adat Betawi, tahap pertama yang dilakukan adalah seserahan pihak laki-laki dengan membawa sepasang roti buaya. Lalu menyalakan petasan untuk menyambut calon besan. Terakhir adalah palang pintu yang pantun secara bersambut antara kedua rombongan pihak laki-laki dan perempuan. Biasanya terdapat ondel-ondel yang di arak dan adanya music tanjidor untuk mengiringi resepsi pernikahan.
Dalam pesta pernikahan adat Betawi, tahap pertama yang dilakukan adalah seserahan pihak laki-laki dengan membawa sepasang roti buaya. Lalu menyalakan petasan untuk menyambut calon besan. Terakhir adalah palang pintu yang pantun secara bersambut antara kedua rombongan pihak laki-laki dan perempuan. Biasanya terdapat ondel-ondel yang di arak dan adanya music tanjidor untuk mengiringi resepsi pernikahan.

Akekah

adat istiadat suku betawi
upacaraadatbetawi.blogspot.com
Akekah atau akeke merupakan prosesi pemberian nama dan mencukur rambut bayi dengan memotong kambing. Jika bayi laki-laki dengan memotong satu ekor kambing dan jika bayi perempuan memotong dua ekor kambing. Hasil timbangan seluruh rambut bayi yang dipotong disumbangkan kepada anak yatim piatu dan fakir miskin.
Demikian penjelasan dari beberapa adat istiadat suku Betawi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Budaya dan adat istiadat Bangka

budaya dan adat istiadat Bangka

Kepulauan Bangka Belitung
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama yaitu Pulau Bangkadan Pulau Belitung serta pulau-pulau kecil seperti P. Lepar, P. Pongok, P. Mendanau dan P. Selat Nasik, total pulau yang telah bernama berjumlah 470 buah dan yang berpenghuni hanya 50 pulau. Bangka Belitung terletak di bagian timur Pulau Sumatera, dekat dengan Provinsi Sumatera Selatan. Bangka Belitung dikenal sebagai daerah penghasil timah, memiliki pantai yang indah dan kerukunan antar etnis. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkalpinang. Pemerintahan provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari2001. Setelah dilantiknya Pj. Gubernur yakni H. Amur Muchasim, SH (mantan Sekjen Depdagri) yang menandai dimulainya aktivitas roda pemerintahan provinsi.
Selat Bangka memisahkan Pulau Sumatera dan Pulau Bangka, sedangkan Selat Gaspar memisahkan Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut Cina Selatan, bagian selatan adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan dari Pulau Belitung oleh Selat Karimata.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebelumnya adalah bagian dari Sumatera Selatan, namun menjadi provinsi sendiri bersamaBanten dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 Tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 21 November 2000 yang terdiri dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkalpinang. Pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tanggal 23 Januari 2003 dilakukan pemekaran wilayah dengan penambahan 4 kabupaten yaitu Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan dan Belitung Timur. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan pemekaran wilayah dari Provinsi Sumatera Selatan.

Sejarah
Wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, terutama Pulau Bangka berganti-ganti menjadi daerah taklukan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Setelah kapitulasi dengan Belanda, Kepulauan Bangka Belitung menjadi jajahan Inggris sebagai “Duke of Island”. 20 Mei 1812 kekuasaan Inggris berakhir setelah konvensi London 13 Agustus 1824, terjadi peralihan kekuasaan daerah jajahan Kepulauan Bangka Belitung antara MH. Court (Inggris) dengan K. Hcyes (Belanda) di Muntok pada 10 Desember 1816. Kekuasaan Belanda mendapat perlawanan Depati Barin dan putranya Depati Amir yang di kenal sebagai perang Depati Amir (1849-1851). Kekalahan perang Depati Amir menyebabkan Depati Amir diasingkan ke Desa Air Mata Kupang NTT. Atas dasar stbl. 565, tanggal 2 Desember 1933 pada tanggal 11 Maret 1933 di bentuk Resindetil Bangka Belitung Onderhoregenheden yang dipimpin seorang residen Bangka Belitung dengan 6 Onderafdehify yang di pimpin oleh Ast. Residen. Di Pulau Bangka terdapat 5 Onderafdehify yang akhirnya menjadi 5 Karesidenan sedang di Pulau Belitung terdapat 1 Karesidenan. Di zaman Jepang, Karesidenan Bangka Belitung di perintah oleh pemerintahan Militer Jepang yang disebut Bangka Beliton Ginseibu. Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, oleh Belanda di bentuk Dewan Bangka Sementara pada 10 Desember 1946 (stbl.1946 No.38) yang selanjutnya resmi menjadi Dewan Bangka yang diketuai oleh Musarif Datuk Bandaharo Leo yang dilantik Belanda pada 11 November 1947. Dewan Bangka merupakan Lembaga Pemerintahan Otonomi Tinggi. Pada 23 Januari 1948 (stb1.1948 No.123), Dewan Bangka, Dewan Belitung dan Dewan Riau bergabung dalam Federasi Bangka Belitung dan Riau (FABERI) yang merupakan suatu bagian dalam Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Berdasarkan Keputusan Presiden RIS Nomor 141 Tahun 1950 kembali bersatu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga berlaku undang-undang Nomor 22 Tahun 1948. Pada tanggal 22 April 1950 oleh Pemerintah diserahkan wilayah Bangka Belitung kepada Gubernur Sumatera Selatan Dr. Mohd. lsa yang disaksikan oleh Perdana Menteri Dr. Hakim dan Dewan Bangka Belitung dibubarkan. Sebagai Residen Bangka Belitung ditunjuk R. Soemardja yang berkedudukan di Pangkalpinang.Berdasarkan UUDS 1950 dan UU Nomor 22 Tahun 1948 dan UU Darurat Nomor 4 tanggal 16 November 1956 Karesidenan Bangka Belitung berada di Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Bangka dan dibentuk juga kota kecil Pangkalpinang. Berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1957 Pangkalpinang menjadi Kota Praja. Pada tanggal 13 Mei 1971 Presiden Soeharto meresmikan Sungai Liat sebagai ibukota Kabupaten Bangka. Berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 2000 wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung menjadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selanjutnya sejak tanggal 27 Januari 2003 Provinsi Kepualauan Bangka Belitung mengalami pemekaran wilayah dengan menambah 4 Kabupaten baru yaitu Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Belitung Timur dan Bangka Selatan.

Keagamaan
Penduduk Kepulauan Bangka Belitung merupakan masyarakat yang beragama dan menjunjung tinggi kerukunan beragama. Tempat peribadatan agama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada sebanyak 730 masjid, 454 musala, 115 langgar, 87 gereja protestan, 30 gereja katolik, 48 vihara dan 11 centiya. Pada pemberangkatan haji tahun 2007 jumlah jemaah haji yang terdaftar dan diberangkatkan ke tanah suci sebanyak 1012 jemaah.

Kebudayaan dan Adat Istiadat Bangka
Bangka  dikenal dengan pantainya , namun Bangka pun mempunyai keragaman budaya. Dari budaya lokal hingga budaya “Import” yang dibawa para pendatang. Keragaman budaya inilah yang belakangan menjadi aset penting untuk mengembangkan pariwisata dalam Bangka.
Pulau Bangka dikelilingi lautan, laksana surga-surga bagi para nelayan. Karena itu sebagian besar penduduk bekerja sebagai nelayan. Dalam perkembangannya, latar belakang masyarakat Bangka yang sebagian besar nelayan itu, ternyata turut mempengaruhi pertumbuhan kebudayaan lokal. Meski saat ini pola hidup masyarakat Bangka telah mulai bergeser, kebudayaan lokal yang mengandung unsur nelayan masih tetap kental mewarnai sendi-sendi kehidupan masyarakatnya. Paling tidak saat ini ada dua event budaya besar yang berhubungan dengan nelayan, yakni, upacara rebo kasan dan buang jong. Selain itu ada ritual-ritual budaya yang dipengaruhi unsur religi, sementara pertunjukan kesenian Barongsai mewakili kebudayaan masyarakat pendatang (Tionghoa)
Tapi diantara banyak ritual budaya di Bangka, upacara sepintu sedulang boleh jadi memiliki makna yang khusus. Inilah ritual yang menggambarkan persatuan masyarakat Bangka.
Sepintu Sedulang
Kata sepintu sedulang adalah semboyan dan motto masyarakat Bangka yang bermakna adanya persatuan dan kesatuan serta gotong royong. Ritual ini adalah satu kegiatan penduduk pulau Bangka pada waktu pesta kampung membawa dulang berisi makanan untuk dimakan tamu tau siapa saja di balai adat. Dari ritual ini, tercermin betapa masyarakat Bangka menjujung tinggi rasa persatuan dan kesatuan serta gotong royong, bukan hanya dilaksanakan penduduk setempat melainkan juga dengan para pendatang.
Jiwa gotong royong masyarakat Bangka cukup tinggi. Warga masyarakat akan mengulurkan tangannya membantu jika ada anggota warganya memerlukanya. Semua ini berjalan dengan dilandasi jiwa Sepintu Sedulang. Jiwa ini dapat disaksikan, misalnya pada saat panen lada, acara-acara adat, peringatan hari-hari besar keagamaan, perkawianan dan kematian. Acara ini lebih dikenal dengan sebutan “Nganggung”, yaitu kegiatan setiap rumah mengantarkan makanan dengan menggunakan dulang, yakni baki bulat besar.
Selain itu juga ada berbagai macam kebudayaan dan adat istiadat bangka antara lain :
Bangka mempunyai kain khas untuk daerahnya yaitu Kain Cual
Rumah Adat
Secara umum arsitektur di Kepulauan Bangka Belitung berciri Arsitektur Melayu seperti yang ditemukan di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan Malaka.
Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman.
Bangunan Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka, serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah.
Berkaitan dengan tiang, masyarakat Kepulauan Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang. Bangunan didirikan di atas 9 buah tiang, dengan tiang utama berada di tengah dan didirikan pertama kali. Atap ditutup dengan daun rumbia. Dindingnya biasanya dibuat dari pelepah/kulit kayu atau buluh (bambu). Rumah Melayu Bubung Panjang biasanya karena ada penambahan bangunan di sisi bangunan yang ada sebelumnya, sedangkan Bubung Limas karena pengaruh dari Palembang. Sebagian dari atap sisi bangunan dengan arsitektur ini terpancung. Selain pengaruh arsitektur Melayu ditemukan pula pengaruh arsitektur non-Melayu seperti terlihat dari bentuk Rumah Panjang yang pada umumnya didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Pengaruh non-Melayu lain datang dari arsitektur kolonial, terutama tampak pada tangga batu dengan bentuk lengkung.

Atraksi/ Event Budaya
Senjata tradisional Bangka
  • Parang bangka bentuknya seperti layar kapal. Alat ini digunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek. Senjata ini mirip dengan golok di Jawa, namun ujung parang ini dibuat lebar dan berat guna meningkatkan bobot supaya sasaran dapat terpotong dengan cepat. Parang yang berdiameter sedang atau sekitar 40 cm juga dapat digunakan untuk menebang pohon karena bobot ujungnya yang lebih besar dan lebih berat.
  • Kedik adalah alat tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerak mundur atau menyamping. Alat ini digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik biasanya digunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.
  • Siwar Panjang
Alat musik dan tarian tradisional

Pakaian Adat Batak : Gambar, Keunikan dan Penjelasannya secara lengkap

Pakaian Adat Batak : Gambar, Keunikan dan Penjelasannya secara lengkap Diterbitkan  Agustus 30, 2018 Indonesia memilik...